cover
Contact Name
Muhadi
Contact Email
Muhadi
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@stikes-yrsds.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo
ISSN : 24770147     EISSN : 2581219X     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo diterbitkan oleh Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo Surabaya, sejak tahun 2015. Fokusnya adalah pada pengembangan Studi Manajemen Kesehatan yang dilakukan melalui riset perpustakaan, atau penelitian lapangan. Publikasi jurnal akademik ini dimaksudkan untuk memperkaya ilmu-ilmu Manajemen Kesehatan yang telah berkembang saat ini.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020" : 10 Documents clear
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan) Di Karubaga Erfince Wanimbo; Minarni Wartiningsih
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.872 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.300

Abstract

Stunting adalah perawakan pendek dengan nilai Z-score PB/U < -2SD yang terjadi akibat akumulasi masalah gizi kronis. Pada tahun 2017, stunting merupakan masalah gizi yang paling banyak ditemukan di Kabupaten Tolikara dibanding masalah gizi lainnya (underweight, wasting, overweight) dengan prevalensi stunting sebesar 41,0% yang dapat memberikan dampak buruk bagi sumber daya manusia (SMD) di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan. Penelitian ini menggunakan observational analytic  dengan pendekatan cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini adalah 81 ibu yang memiliki baduta usia 7-24 bulan dan merupakan peserta aktif program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diambil pada bulan Mei sampai Juni 2019. Data menggunakan uji chi-square dengan nilai p=0,05 dan confident interval (CI)=95%. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan dengan usia ibu (p= 0,003; CI=95%). Tidak ada hubungan antara kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan dengan tinggi badan ibu (p=0,303; CI=95%), tingkat pendidikan ibu (p=0,203; CI=95%) dan pekerjaan ibu (p=0,961; CI=95%). Dapat disimpulkan bahwa memiliki anak di usia yang sangat muda (remaja) berhubungan erat dengan kejadian stunting baduta usia 7-24 bulan, sementara tinggi badan ibu, pendidikan dan pekerjaan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Kata kunci : Baduta, Stunting, Karakteristik Ibu, 1000 HPK
Perbandingan Penghitungan Massa Tubuh Dengan Menggunakan Metode Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) Yonathan Wiranata; Inayatul Inayah
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.433 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.280

Abstract

Anthropometric is a method of body mass composition calculation resulting either roughly or directly (detail). BMI is an anthropometric method performed by measuring body weight and height to classify one’s body mass index. BIA is an anthropometric methods used to asses body mass composition, including water mass, musculoskeletal, and mainly body fat mass. The purpose of this study isto find the relationship between the two methods of anthropometry and see the comparasion of body mass composition resulted by the two methods. Study design with descriptive analytics with cross sectional approach, the sampling technique use quota sampling, 41 respondents. Data analysis with analysis of Pearson correlation test (significance level α = 0.05, p – value < α). Results of a normal BMI of 25 respondents (61%), the results of normal BIA 29 respondents (71%) and fat mass between (from 11.00 to 37.30, the average 24.05). obtained a result of a positive relationship between BMI with the composition of body fat (r = 0.708, p <0.000). With it was found that BMI and body fat composition has a significant relationship (p <0.000). It can be cloncuded BMI has strong correlation with body fat mass that were measured by using the BIA method resulted from PSIK student at the University of Muhammadiyah Malang. BIA method is no better than BMI method as a parameter to determine body mass composition.Kata Kunci:  Indeks Massa Tubuh, Bioelectrical Impedance Analysis, Komposisi Tubuh.
Analisis Pengaruh Persepsi Ibu Terhadap Perilaku Gaya Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan Health Belief Model di Surabaya Minarni Wartiningsih; Danoe Soesanto; Hanna Tabita Hasianna Silitonga; Gianina Angelia Santoso
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.774 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.310

Abstract

Di Surabaya pada tahun 2017, Incidence penyakit diare sebesar 76,602 kasus yang sebelumnya sebanyak 77,617 suspek kasus (98,69%). Kota Surabaya memiliki 63 Puskesmas dan dari tahun 2016 hingga tahun 2018, terdapat 12 Puskesmas yang  inciden penyakit diare pada balita meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi ibu yang mengasuh balita terhadap perilaku gaya hidup bersih dan sehat berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Terdapat 120 ibu yang mengasuh balitanya dari 12 Puskesmas ikut terlibat dalam penelitian ini. Responden mengisi kuesioner tentang karakteristik, perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit, cues to action and perilaku gaya hidup sehat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2019. Analisis variabel dilakukan dengan uji analisis bivariat dengan regresi binomial. Karakteristik responden yang terdiri dari (usia, tingkat pendidikan dan tingkat sosio ekonomi) pada penelitian ini berpengaruh terhadap perceived susceptibility, perceived severity and perceived benefits. Perceived susceptibility dan perceived severity berpengaruh terhadap perceived barriers, tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap perceived benefits. Cues to action berpengaruh terhadap perceived barriers dan perceived barrier dan perceived benefits berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Kata kunci: Diare, Persepsi, Health Believe Models, PHBS
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Lactobacillus plantarum Terhadap Perubahan Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Rahma Widajati; Aryati Aryati; Harianto Notopuro
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.163 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.286

Abstract

Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak dan gula tinggi akan menyebabkan obesitas, yang pada akhirnya akan menimbulkan sindrom metabolik. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian post test only control group, dengan menggunakan sampel rattus norvegicus galur wistar berwarna putih, berjenis kelamin jantan, dewasa berusia 3-4 bulan, dengan berat badan 150-200 gram, dan dengan kondisi fisik sehat yang digunakan sebagai hewan model kolesterol tinggi dengan diberi pakan tinggi lemak, yang kemudian diberi bakteri probiotik Lactobacillus plantarum. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Lactobacillus plantarum, sedangkan variabel tergantung adalah kadar kolesterol total dan kolesterol LDL. Pemeriksaan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dengan metode enzimatik kolorimetri dengan prinsip COD-PAP dilakukan pada akhir penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimum probiotik yang dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam darah. Analisis data menggunakan one way Anova, dimana hasil yang didapat menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada pemberian bakteri Lactobacillus plantarum dengan konsentrasi 5x10⁸CFU dibandingkan konsentrasi 5x10⁹CFU. Oleh karena itu, pemberian Lactobacillus plantarum dengan konsentrasi sebesar 5x10⁸CFU merupakan dosis optimum yang dapat menurunkan kadar total kolesterol dan LDL kolesterol dalam darah.Kata kunci: Diet Tinggi Lemak, Tikus Putih, Kolesterol Tinggi, Lactobacillus plantarum; Kadar Kolesterol Total. 
Optimalisasi Upaya Penerapan Lean Hospital Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Tugu Ibu Depok Ayu Muthia; Ratna Atina Riandhini; Angsur Sudirja
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.232 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.312

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Lean Hospital di unit rawat jalan Rumah Sakit Tugu Ibu Depok. Dilakukan penelitian kualitatif mengenai gambaran alur proses kondisi saat ini di unit rawat jalan Rumah Sakit Tugu Ibu Depok, mengidentifikasi aktivitas dalam proses kerja di unit rawat jalan, dan menganalisa  Value Stream Map unit rawat jalan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil Value Assessment pasien mulai dari proses pendaftaran hingga mendapatkan obat di apotik masih menunjukan wasting time yang terlalu lama, hal ini karena banyaknya hambatan-hambatan yang terjadi sepanjang alur proses pelayanan unit rawat jalan. Hasil identifikasi kegiatan dan aktivitas selama proses kerja unit rawat jalan yang ada banyak ditemukan pemborosan (Waste), sehingga rasio aktivitas yang bernilai tambah (Value Added Activities) ada yang kurang dari 30%, sebagai bentuk masalah berada pada manusia / man, method, machine serta environment. Usulan perbaikan dilakukan dengan menganalisis akar penyebab masalah, membuat langkah-langkah perbaikan dengan memperkirakan kemampuan rumah sakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perbaikan yang diusulkan terbagi menjadi 3 tahap yaitu; jangka pendek, menengah dan panjang. Kriteria perbaikan jangka pendek diimplementasikan bila dalam pelaksanaannya diperkirakan tidak membutuhkan biaya. Kriteria perbaikan jangka menengah dipilih bila dalam pelaksanaannya membutuhkan biaya dan sarana tambahan, sedangkan perbaikan jangka panjang bila dalam pelaksanaannya diperkirakan membutuhkan biaya, sarana dan perubahan kebijakan dari pimpinan institusi. Sehingga diperlukannya penerapan lean hospital untuk menghilangkan dan meminimalkan pemborosan sebagai bentuk perbaikan dan peningkatan pelayanan di unit rawat jalanKata Kunci : Optimalisasi, Penerapan Lean, Lean Hospital
Level Stres Dan Strategi Coping Pada Caregiver Stroke Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar Yunitia Insani; Nurmulia Wunaini Ngkolu
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.412 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.211

Abstract

Stroke sering terjadi secara tiba-tiba dan tidak terprediksi. Selain membawa dampak psikologis bagi pasien itu sendiri, stroke juga membawa dampak bagi keluarga pasien. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia 12,1 per 1.000 penduduk. Data yang didapatkan dari Rumah Sakit Pelamonia mengenai jumlah pasien stroke selama tahun 2018 sebanyak  2379 orang. Agar pasien stroke dapat melangsungkan kehidupannya maka diperlukan seseorang yang dapat membantu segala aktivitasnya yakni caregiver. Beban caregiver mengacu pada perasaan negatif dan ketegangan yang dialami seseorang ketika merawat seseorang yang stroke. Desain penelitian yang digunakan adalah mix method (kualitatif dan kuantitatif) untuk menggali informasi secara mendalam mengenai level dan strategi coping stres caregiver pasien stroke yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar dengan pendekatan studi kasus melalui pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah tingginya jumlah pasien stroke di  Rumah Sakit TK. II Pelamonia Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa caregiver pasien stroke di Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar menggunakan strategi coping yang berpusat pada masalah dan emosi. Strategi coping yang berpusat pada masalah dilakukan melalui menyanyi, mengobrol dengan tetangga, menangis, dan mengatur waktu untuk aktifitas lainnya. Strategi coping yang berpusat pada emosi dilakukan melalui mencari dukungan sosial dari keluarga, menganggap bahwa menjadi caregiver adalah bentuk pengabdian dan kewajiban kepada pasien, bersabar dan tidak berputus asa, dan menjadikannya sebagai upaya untuk memperoleh ladang pahala dari Tuhan.Kata Kunci: Coping Caregiver, Stroke, Level Stres
Uji Efektifitas Ekstrak Etanol Daun Annona Muricata Terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7 Azarya Ibrahim; Willy Sandhika; Vicky Sumarki Budipramana
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.258 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.289

Abstract

Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar ke jaringan atau organ yang berada dekat dengan payudara atau ke bagian tubuh lainnya. Annona muricata Linn atau Graviola telah digunakan sebagai obat tradisional untuk menangani berbagai jenis penyakit seperti demam, rematik, kanker dan juga sebagai sedatif, insektisida dan imunosupresif. Pada penelitian ini, cell line kanker payudara MCF-7 diberi ekstrak etanol A. muricata kemudian diinkubasi 24 jam. Setelah itu dilakukan uji sitotoksik menggunakan metode MTT assay. Parameter yang digunakan pada uji sitotoksik adalah IC50 yang menunjukkan konsentrasi inhibisi sel kanker sebanyak 50% dengan nilai IC50 sebesar 117,87 μg/ml. Ekstrak dapat dikatakan memiliki aktivitas sitotoksik jika nilai IC50 kurang dari 1000 μg/ml setelah 24 jam kontak dengan sel kanker. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun A. muricata dapat digunakan sebagai pilihan terapi anti-kanker alami untuk kanker payudara.Kata Kunci:  Kanker payudara, Ekstrak etanol daun Annona muricata, MCF-7, MTT assay
Pengembangan Karier Profesional Perawat Non PNS Di Rumah Sakit X Ahmad Muslim; Sutinah Sutinah
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.728 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.262

Abstract

Pengembangan karier yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi perawat dapat diwujudkan, jika terdapat keseimbangan antara upaya pengembangan karier yang secara individual dilakukan oleh perawat dan upaya pengembangan karier secara organisasional yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses pengembangan perawat non PNS di Rumah Sakit X. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, sehingga dapat menggambarkan secara rinci dan lengkap mengenai pengembangan karier perawat non PNS di Rumah Sakit X. Data diperoleh melalui wawancara terhadap perawat yang masih aktif bekerja dengan status kepegawaian PNS, non PNS, dan perawat yang telah resign dari Rumah Sakit X. Hasil penenlitian ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit X menerapkan sistem jenjang karier profesional Perawat Klinis untuk perawat non PNS. Penerapan jenjang karier profesional Perawat Klinis di Rumah Sakit X berdasarkan pendidikan formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi. Pembagian jenjang karier Perawat Klinis (PK) mulai dari PK I sampai PK V. Pengembangan karier perawat non PNS di Rumah Sakit X saat ini masih berdasarkan karier profesional Perawat Klinis. Saat ini pihak manajamen Rumah Sakit X sedang merencanakan pengembangan karier profesional Perawat Riset.Kata kunci : Pengembangan Karier, Karier Perawat, Rumah Sakit
Perbedaan Motorik Kasar Dan Halus Bayi Diberikan Asi Eksklusif Dan Non Eksklusif Hermina Desitawati; Inge Wattimena; Natalia Susanti
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.492 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.294

Abstract

Bayi banyak yang mengalami masalah dalam perkembangan motorik sejak usia dini. Salah satu penyebabnya adalah tidak diberikan ASI eksklusif kepada bayi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui perbedaan perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada bayi yang diberikan ASI esklusif dan ASI non eksklusif. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain compare. Populasi dalam penelitian bayi yang pernah mendapatkan ASI dan bayi tidak mendapatkan ASI dengan usia 6-12 bulan. Sampel sebanyak 45 orang di Posyandu Puskesmas Pacarkeling Surabaya yang diambil dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi bayi yang tidak cacat fisik. Variabel independen yaitu pemberian ASI sedangkan variabel dependen yaitu motorik kasar dan motorik halus. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada bayi yang diberikan ASI eksklusif dan ASI non eksklusif menggunakan DDST dan lembar wawancara. Uji hipotesis dengan menggunakan uji staistik uji t sampel independen. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan perkembangan motorik halus pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan ASI non eksklusif dan tidak ada perbedaan perkembangan motorik kasar pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan ASI non eksklusif. Pemberian ASI tidak berpengaruh pada perkembangan motorik halus maupun motorik kasar. Perkembangan motorik berkembang tergantung dari latihan dan olahraga bayi. Kata Kunci :  Bayi, ASI Eksklusif dan Non Eksklusif, Motorik Halus dan Kasar
Efektivitas Pelaksanaan Marketing Mix 9P Terhadap Kepuasan Pelayanan Klinik Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Jemursari Satriya Wijaya; Agus Aan Adriansyah
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 6, No 1 (2020): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2020
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.081 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v6i1.279

Abstract

Abstrak   Di era MEA ini, kepuasan pelanggan akan pelayanan jasa kesehatan salah satunya disebabkan oleh bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang bisa dikatakan paling terkini untuk saat ini yaitu bauran pemasaran 9P. Salah satu organisasi penyedia jasa kesehatan di Indonesia yang telah melaksanakan bauran pemasaran 9P yaitu Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Namun, dari 9 komponen ini implementasinya masih belum optimal terutama untuk Public relations dan Power. Variabel Public relations dan Power sangat penting untuk mendukung terciptanya kepuasan konsumen yang berkelanjutan. Maka, pihak rumah sakit perlu memperhatikan kembali aspek bauran pemasaran demi menjaga kepuasan pasien dan menjaga respon baik pasien sebagai upaya rumah sakit dalam mempertahankan pelanggan lama untuk tetap memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional sedangkan disain penelitian adalah penelitian cross sectional. Besar sampel penelitian ini sejumlah 87 responden yang ditentukan dengan menggunakan rumus yang digunakan untuk penelitian yang bersifat survei atau observasional. Variabel yang diamati adalah efektivitas pelaksanaan Marketing Mix (9P) mulai variabel Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence, Public relations, Power terhadap kepuasan pelayanan. Analisis data dilakukan dengan tabulasi silang dan analisis pareto 80/20. Hasil penelitian menunjukkan Marketing mix product, place, promotion, people, process, physical evidence, public relation, power belum efektif karena pasien yang sangat puas masih dibawah 80%. Hanya Marketing Mix price responden yang cukup puas 100% dan ini bisa dikatakan cukup efektif karena melebihi 80%. Sedangkan Marketing Mix 9P dikatakan belum efektif karena walaupun sebagian responden mengatakan sudah cukup optimal namun pasien yang cukup puas masih dibawah 80%. Kata Kunci: efektivitas marketing mix 9P, Marketing mix 9P, Marketing mix 9P terhadap kepuasan pelayanan

Page 1 of 1 | Total Record : 10